Notification

×

Iklan


Iklan




Dari Pelosok Ke Punggung Dunia: Kesehatan Menjadi Isu Populer Intermestik

Jumat, 25 April 2025 | 12:45 WIB Last Updated 2025-04-25T05:47:18Z
Ilustrasi Dokter, Perawat, dan Pegawai

KilasMalang.com
-- Kesehatan masih menjadi salah satu faktor keberlangsungan kehidupan setiap manusia. Namun, apakah di negara ini Kesehatan di daerah-daerah terpencil sudah terpenuhi?
Daerah-daerah tertinggal masih menjadi permasalahan dalam bagaimanacara untuk menjangkau layanan Kesehatan yang memadai seperti di daerah-daerah yang mudah mendapatkan segala akses. 

Kesehatan juga harus mencakup layanan kesehatan primer yang mudah diakses, tenaga medis yang memadai, ketersediaan obat dan alat medis modern, dan sistem transportasi darurat yang efisien. Sayangnya, kenyataan di pedesaan masih jauh dari gambaran ini. 

Salah satu tantangan utama adalah ketimpangan infrastruktur, distribusi tenaga kerja yang tidak merata, dan keterbatasan anggaran. 

Meskipun Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam beberapa dekade terakhir, masalah ketimpangan dalam akses dan kesetaraan layanan kesehatan masih menjadi masalah besar. Kesehatan merupakan hak dasar setiap orang dan merupakan komponen penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berkelanjutan. 

Maka dari itu perlu adanya peningkatan yang lebih dalam bidang Kesehatan di Indonesia, pemerintah harus melirik daerah-daerah terpencil disetiap daerah.

Berangkat dari kasus Kesehatan di daerah terpencil seharusnya pemerintah memberikan alternatif pengembangan SDM untuk peningkatan layanan Kesehatan. Seperti, meningkatkan tenaga medis yang ditugaskan di daerah terpencil tersebut. 

Begitupun juga dengan memberikan ketersediaan obat dan alat Kesehatan, selain itu Kerjasama antara pihak pemerintahan dengan LSM dan pihak swasta yang bergerak di bidang kesehatan untuk membantu dan mendukung upaya untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan. 

Kualitas kesehatan masyarakat di wilayah perbatasan masih rendah karena keterbatasan sarana dan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut, serta gaya hidup masyarakat dan lingkungan permukiman yang tidak sehat. 

Keterbatasan akses ke layanan kesehatan dapat memiliki konsekuensi yang signifikan bagi masyarakat. Meningkatnya angka kematian adalah dampak utamanya, terutama karena keterlambatan penanganan medis dan ketersediaan alat kesehatan yang tidak mencukupi. 

Penyakit yang seharusnya dapat disembuhkan menjadi lebih sulit ditangani, bahkan dapat menyebabkan komplikasi atau kematian. 

Selain itu, kekurangan fasilitas membuat pengendalian penyakit menular lebih sulit karena kurangnya layanan vaksinasi, deteksi dini, dan pendidikan kesehatan. 

Karena itu, populasi menjadi lebih rentan terhadap wabah. Selain itu, pasien harus menunggu lama atau bahkan tidak mendapatkan layanan karena fasilitas kesehatan yang terbatas, yang menyebabkan ketimpangan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil atau dengan tingkat ekonomi rendah.

Namun, masalah kesehatan di daerah-daerah tertinggal bukan hanya menjadi permasalahan domestik namun menjadi permasalah di internasional. 

Sementara itu, visi sektor kesehatan adalah terwujudnya sistem layanan kesehatan yang universal, mudah dijangkau, manusiawi, dan berkualitas, sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk hidup sehat dan produktif. 

Akses terbatas terhadap layanan kesehatan menunjukkan ketimpangan pembangunan nasional, yang dapat memengaruhi posisi dan tanggung jawab negara di tingkat global. 

Sebaliknya, upaya untuk memperbaiki kondisi kesehatan di daerah tersebut seringkali melibatkan bantuan dari organisasi internasional seperti WHO, UNICEF, atau lembaga donor asing. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kebijakan domestik dan kerja sama internasional, yang merupakan dasar studi intermestik. 

Selain itu, di era globalisasi, masalah kesehatan tidak dapat dianggap sebagai masalah lokal semata-mata karena penyakit menular atau krisis kesehatan dapat berdampak di seluruh dunia.

Keterbatasan Kesehatan didaerah tertinggal menjadi beban tersendiri dalam sebuah negara, bykan hanya menjadi permasalahan domestic namun juga permasalahan yang bersar dalam global contohnya dalam hal sosial, ekonomi, dan politik. 

Secara sosial, kualitas hidup masyarakat dapat menurun karena kurangnya akses terhadap layanan kesehatan. Dengan angka kematian ibu dan bayi yang tinggi, penyakit menular yang mudah menyebar, dan angka harapan hidup yang rendah, ada perbedaan antara daerah maju dan tertinggal. 

Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan sosial dan ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah.
Dalam hal ekonomi, masyarakat yang tidak sehat tidak dapat berhasil dalam pendidikan atau bekerja. 

Produksi menurun, dan negara harus mengeluarkan anggaran lebih besar untuk penanganan penyakit yang sebenarnya dapat dicegah sejak awal jika sistem kesehatan berjalan baik. 

Artinya, batasan ini menjadi penghalang untuk kemajuan jangka panjang. Kegagalan untuk menyediakan layanan kesehatan yang merata dapat membahayakan reputasi negara dari perspektif politik dan internasional. 

Selain itu, negara mungkin dianggap tidak mampu memenuhi hak asasi manusia, salah satunya adalah hak atas kesehatan. Ini dapat mengganggu kepercayaan masyarakat dan stabilitas nasional.

Dalam kondisi seperti ini peran pemerintah sangat dibutuhkan baik secara domestic maupun internasional yang harus saling bahu membahu.

Menurut saya, akibatnya dapat sangat luas dan memperburuk kondisi saat ini. Untuk membangun sistem kesehatan yang merata, negara berkembang, terutama yang memiliki banyak wilayah tertinggal, sering kali menghadapi keterbatasan anggaran, sumber daya manusia, dan infrastruktur. 

Perbaikan kesehatan di daerah-daerah ini akan lambat dan tidak efektif jika komunitas internasional tidak memberikan dukungan finansial, pelatihan tenaga medis, dan transfer teknologi.

Selain itu, kurangnya partisipasi pemerintah global dapat menyebabkan perbedaan kesehatan yang semakin besar antara negara maju dan negara berkembang. 

Padahal, masalah kesehatan bukan lagi masalah satu negara saja di dunia modern yang saling terhubung. 

Penyakit dapat menyebar dengan cepat di antara negara, dan krisis kemanusiaan di satu negara dapat mengganggu stabilitas global. 

Akibatnya, keamanan global akan terancam jika kebijakan kesehatan di daerah tertinggal dibiarkan berjalan sendirian tanpa bantuan internasional. Kerja sama global adalah kebutuhan strategis untuk mengubah dunia menjadi lebih sehat, adil, dan stabil.

Ditulis oleh : Dewi Sinta Nely Agustina
Prodi : Ilmu Pemerintahan
Universitas Muhammdiyah Malang
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update