Notification

×

Iklan


Iklan




Dari Jakarta ke IKN: Studi Internasional Tentang Mobilitas Penduduk dan Tantangan Infrastruktur

Selasa, 22 April 2025 | 09:18 WIB Last Updated 2025-04-22T02:26:27Z
IKN / Foto : Humas Otorita IKN

KilasMalang.com
-- Perpindahan penduduk dari Jakarta ke Ibu Kota Negara (IKN) yang baru di Kalimantan Timur merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan masalah infrastruktur yang selama ini menghantui Jakarta. 

Jakarta, salah satu kota terbesar dan terpadat di dunia, telah lama menghadapi banyak masalah. Beberapa di antaranya adalah kemacetan yang parah, polusi udara yang buruk, dan jumlah ruang hijau yang terbatas. 

Dalam situasi seperti ini, mobilitas penduduk harus menjadi elemen penting yang harus diperhatikan selama transisi ke IKN. 

Pembangunan IKN memberikan harapan baru untuk lingkungan yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat, dengan desain yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Mobilitas penduduk di kota Jakarta telah berkembang menjadi masalah yang rumit. Setiap hari, kemacetan lalu lintas membutuhkan waktu perjalanan yang lebih lama dan meningkatkan stres bagi masyarakat. 

Tidak hanya tidak ada sistem transportasi publik yang memadai, tetapi jumlah kendaraan yang berkembang dengan sangat cepat memperparah situasi ini. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup orang, tetapi juga mempengaruhi ekonomi karena waktu yang terbuang di jalan menurunkan produktivitas.

 Ada harapan bahwa perubahan ini, bersama dengan rencana pemindahan pusat pemerintahan dan beberapa penduduk ke IKN, akan mengurangi tekanan yang ada di Jakarta dan menciptakan pola mobilitas yang lebih baik di IKN. 

Namun, masalah infrastruktur merupakan masalah utama yang harus diatasi selama proses pemindahan ini. Mobilitas penduduk harus diprioritaskan saat membangun infrastruktur dasar seperti jalan dan jaringan transportasi publik. 

Mengembangkan sistem transportasi yang terintegrasi yang mencakup transportasi publik yang efisien dan ramah lingkungan sangat diperlukan di IKN. Jika infrastruktur transportasi tidak dibangun dengan baik, masalah akan beralih dari Jakarta ke IKN. 

Kemacetan lalu lintas, polusi, dan peningkatan kepadatan penduduk dapat muncul jika infrastruktur tidak memadai. Pembangunan infrastruktur di IKN menghadapi tantangan karena geografi dan lingkungan Kalimantan Timur berbeda dengan Jakarta. 

IKN terletak di wilayah dengan banyak hutan dan memiliki topografi yang unik. Oleh karena itu, dampak lingkungan harus dipertimbangkan dalam perencanaan dan pembangunan infrastruktur untuk memastikan pembangunan tidak merusak ekosistem yang ada. 

Setiap tahap pembangunan, baik dalam perencanaan, konstruksi, maupun pengoperasian infrastruktur, harus memprioritaskan kebijakan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Untuk memastikan aksesibilitas tidak hanya menjadi hak bagi segelintir orang, tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat, perlu ada pendekatan perencanaan infrastruktur yang inklusif. Partisipasi masyarakat sangat penting dalam situasi ini. 

Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat, pemerintah harus melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan. Transportasi hijau yang dapat mengurangi jejak karbon dan meningkatkan kualitas hidup juga harus menjadi prioritas utama. 

Mengembangkan jaringan transportasi publik yang terintegrasi, seperti kereta api ringan (LRT) dan bus rapid transit (BRT), misalnya, dapat membantu mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi. Perencanaan transportasi IKN harus mempertimbangkan konektivitas antara IKN dan Jakarta. 

Dengan banyaknya orang yang tinggal di Jakarta, penting untuk memungkinkan akses yang mudah dan cepat antara kedua lokasi ini.

Infrastruktur transportasi seperti jalan tol dan bandara yang terhubung dapat membantu mobilitas masyarakat dan memfasilitasi pergerakan barang dan jasa. Ini akan membantu meningkatkan hubungan ekonomi antara Jakarta dan IKN dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kedua negara tersebut.

Sumber daya manusia juga merupakan faktor penting dalam menghadapi tantangan infrastruktur di IKN. Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas tinggi sangat penting untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. 

Oleh karena itu, pemerintah dan pihak terkait harus membayar untuk pelatihan dan pendidikan tenaga kerja lokal. Menggalakkan kerja sama antara perguruan tinggi, industri, dan lembaga pelatihan dapat membantu menghasilkan tenaga kerja yang siap menghadapi tuntutan pembangunan infrastruktur di IKN. 

Penting untuk diingat bahwa pemindahan penduduk dari Jakarta ke IKN bukanlah solusi instan untuk semua masalah yang ada. Proses ini akan memerlukan waktu, komitmen, dan kolaborasi dari berbagai pihak. 

Masyarakat harus dididik tentang manfaat dan tantangan perpindahan ini, serta diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Dengan membangun kesadaran dan keterlibatan masyarakat, diharapkan rasa memiliki terhadap IKN akan muncul, dan masyarakat akan lebih mampu mengatasi masalah yang ada.

Jadi, perpindahan penduduk dari Jakarta ke IKN membawa tantangan yang signifikan, terutama dalam hal infrastruktur dan mobilitas, tetapi juga menawarkan peluang untuk meningkatkan kota. 

Mengatasi masalah ini membutuhkan perencanaan yang matang, kolaborasi yang efektif, dan pendekatan yang inklusif. 

IKN diharapkan dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia untuk membangun sistem mobilitas yang efisien dan berkualitas tinggi dengan komitmen untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan. 

Ini adalah kesempatan untuk mengubah pusat pemerintahan dan membangun masa depan yang lebih baik untuk seluruh negara.

Ditulis oleh : Brahmadata Krisna Pamungkas
Prodi : Ilmu Pemerintahan
NIM : 202210050311050
Universitas Muhammadiyah Malang
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update