Notification

×

Iklan


Iklan




Intel akan dibeli Elon Musk?

Rabu, 22 Januari 2025 | 18:15 WIB Last Updated 2025-01-22T11:20:55Z

KilasMalang.com - Intel, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang telah mendominasi industri semikonduktor selama hampir lima dekade, dikabarkan akan menjual unit bisnis chip-nya. Informasi ini pertama kali muncul melalui situs riset pasar SemiAccurate. Dalam laporan tersebut, sumber terpercaya dari industri menyebutkan ada kemungkinan sebesar 90 persen bahwa Intel akan segera diakuisisi. Salah satu nama yang disebut-sebut sebagai calon pembeli adalah Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, yang dikabarkan tertarik mengakuisisi raksasa semikonduktor tersebut.

Berita tentang potensi penjualan Intel ini cukup mengejutkan banyak pihak. Namun, sejumlah analis menilai langkah ini diperlukan untuk membantu perusahaan mendapatkan suntikan dana baru, yang sangat penting untuk mempertahankan posisinya di pasar semikonduktor dan bersaing dengan nama-nama besar lainnya seperti Nvidia dan AMD.


Tantangan yang Dihadapi Intel

Meski pada kuartal ketiga 2024 Intel masih menjadi pemimpin di pasar CPU x86, perusahaan ini menghadapi berbagai tantangan sepanjang tahun. Berdasarkan data dari S&P Global Market Intelligence, saham Intel telah merosot hingga 60 persen pada 2024. Selain itu, Intel tengah menjalankan strategi ambisius untuk mengembangkan chip dengan teknologi proses paling canggih, seperti 2 nanometer ke bawah. Namun, langkah ini memerlukan biaya yang sangat besar dan menghadapi tantangan teknis yang kompleks.

Sementara itu, pesaing Intel terus menunjukkan performa yang impresif. Nvidia meraih sukses besar di pasar chip kecerdasan buatan (AI), sementara AMD yang sempat dianggap kurang kompetitif kini mulai memperkuat posisinya di pasar chip server dan prosesor PC.

Para pemegang saham utama Intel juga menunjukkan ketidakpuasan mereka, yang bahkan mengarah pada desakan agar CEO Pat Gelsinger meninggalkan jabatannya.


Upaya Menggalang Dana

Intel kini berada dalam kondisi yang mendesak untuk mendapatkan modal tambahan. Jack Gold, analis utama di J. Gold Associates, menyatakan bahwa meski Intel memiliki investasi besar di sektor pembuatan chip, perusahaan ini mengalami kekurangan investasi selama bertahun-tahun, yang menghambat inovasi mereka.

Sebagai bagian dari upaya mengatasi kesulitan ini, Intel telah berencana menjual sebagian sahamnya di Altera, anak perusahaan yang bergerak di bidang chip. Langkah ini bertujuan untuk mengamankan dana segar sekaligus memperkuat fokus pada bisnis utama. Selain itu, Intel juga mengumumkan pemisahan unit bisnis Intel Foundry agar laporan keuangan lebih transparan dan perusahaan menjadi lebih ramping.

Namun, upaya tersebut tampaknya belum cukup untuk mengatasi masalah mendasar yang dihadapi Intel. Menurut Jack Gold, tantangan terbesar Intel terletak pada hilangnya keunggulan inovasi akibat perubahan dinamika pasar yang kini lebih berfokus pada teknologi AI.


Harapan untuk Masa Depan

Meskipun situasi saat ini cukup sulit, para analis tetap optimis bahwa Intel dapat pulih dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun mendatang. Hal ini mencakup mengejar ketertinggalan dalam proses manufaktur sekaligus memenuhi kebutuhan pasar dan pelanggannya. Jika langkah-langkah strategis ini berhasil dijalankan, Intel berpotensi kembali memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri semikonduktor di masa depan.

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update