screenshot video siswi pramuka naik paralayang Batu / sumber : youtube |
Batu, KilasMalang.com -- Kota Batu, Jawa Timur, memang terkenal sebagai salah satu destinasi wisata alam yang menantang, termasuk olahraga paralayang. Belakangan, aksi lucu seorang siswi yang naik paralayang dengan mengenakan seragam Pramuka membuat banyak orang tertawa. Siswi ini, yang terlihat sedikit tegang dan ketakutan saat pertama kali meluncur, sontak mengeluarkan berbagai kata-kata spontan dalam Bahasa Jawa yang sukses mengundang tawa.
Begitu paralayang mulai terbang tinggi, siswi tersebut berteriak-teriak penuh kekhawatiran. Dengan suaranya yang sedikit panik, ia berteriak, "Ibuuk… ibuuk… aku sek pingin kuliah di UNAIR!" Terjemahannya dalam bahasa Indonesia kira-kira, “Ibu, ibu, aku masih ingin kuliah di UNAIR!” Perkataan polos ini terdengar sangat lucu dan mengundang senyum banyak orang, membayangkan betapa siswi tersebut masih menyimpan banyak cita-cita, meskipun sedang berada dalam situasi yang mendebarkan.
Teriakan lainnya yang tak kalah kocak adalah, "Aku durung dadi dokter, Pak!" yang berarti, “Aku belum jadi dokter, Pak!” Bahkan ia sempat berpesan, "Pak.. HP-nya enam juta…" seakan-akan ia takut kalau-kalau ponsel yang ia bawa akan terjatuh dari ketinggian. Ekspresi polos ini seolah menunjukkan bahwa selain takut, ia juga masih memikirkan barang berharganya.
Di akhir teriakannya, ia melontarkan kata-kata yang cukup mengharukan, "Buk… lek aku duwe salah, jaluk sepuro…" yang berarti, "Bu, kalau aku punya salah, aku minta maaf." Kalimat ini terdengar lucu sekaligus menyentuh hati, menunjukkan betapa siswi ini sangat gugup sampai ia mengingat segala hal, termasuk minta maaf pada ibunya.
Video aksi siswi ini pun beredar di media sosial dan sukses membuat warganet terpingkal-pingkal. Banyak yang memberikan komentar kocak, seperti, "Kamu tenang saja, Dek. Orang-orang UNAIR dan dokter juga pasti tertawa lihat kamu!" atau "HP enam juta ternyata lebih berharga dari apa pun saat di udara!"
Aksi lucu ini bukan hanya menghibur, tetapi juga menunjukkan betapa jujur dan polosnya seorang anak muda menghadapi situasi yang mendebarkan. Kisah siswi ini bisa jadi pelajaran sekaligus hiburan tersendiri, betapa kita kadang bisa melupakan ketakutan hanya dengan sedikit humor dan spontanitas. [AF]