Notification

×

Iklan


Iklan




Mahasiswa PMM Kelompok 58 Gelombang 4 UMM Olah Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromatik: Inovasi Berdaya Guna untuk Karang Taruna Desa Pagak

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 10:46 WIB Last Updated 2024-08-17T09:21:10Z


Malang, KilasMalang.com -- Mahasiswa PMM Kelompok 58 Gelmbang 4 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dibimbing oleh Bapak Drs. Mohammad Jufri ST., MT.,  yang terdiri dari Aditya Dwi Saputra sebagai koordinator kelompok, Ameilia Putri Yunani sebagai sekretaris, Putri Meliya Febrianti sebagai bendahara, Devina Anggraeni sebagai PDD, dan Mohamad Noval Wijaya sebagai humas, kembali menunjukkan kepedulian dan kreativitas mereka dalam memanfaatkan sumber daya yang sering terabaikan. Kali ini, mereka mengembangkan lilin aromatik dari minyak jelantah yang diolah kembali. Program ini ditujukan kepada Karang Taruna di Desa Pagak, Kabupaten Malang, sebagai bagian dari inisiatif untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesadaran lingkungan.

Minyak jelantah, yang biasanya hanya menjadi limbah rumah tangga, ternyata memiliki potensi besar jika diolah dengan baik. Mahasiswa PMM Kelompok 58 Gelombang 4 UMM melihat peluang ini dan memutuskan untuk mendaur ulang minyak bekas menjadi produk yang bernilai tinggi, yaitu lilin aromatik. Upaya ini tidak hanya mengurangi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak bekas secara sembarangan, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

Proses pembuatan lilin aromatik dari minyak jelantah cukup mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Minyak jelantah yang telah disaring dan dibersihkan kemudian dicampur dengan bahan lain seperti pewarna, aroma, dan stearin, lalu dicetak menjadi lilin dengan berbagai bentuk dan ukuran. Dengan tambahan aroma seperti lavender, vanila, atau citrus, lilin ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber penerangan alternatif, tetapi juga memberikan efek relaksasi yang menyenangkan. 

Melalui program ini, mahasiswa PMM Kelompok 58 Gelombang 4 UMM berharap dapat mendorong Karang Taruna Desa Pagak untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar mereka. Pelatihan yang diberikan mencakup seluruh proses produksi lilin, mulai dari pengumpulan minyak jelantah, teknik penyaringan, hingga pembuatan lilin aromatik. Diharapkan, dengan keterampilan yang mereka pelajari, anggota Karang Taruna dapat mengembangkan usaha kecil menengah berbasis produk ramah lingkungan.

Selain memberikan keterampilan baru, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan memanfaatkan minyak jelantah yang biasanya dibuang, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap dampak negatif limbah rumah tangga terhadap lingkungan. Selain itu, inovasi ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan membuka peluang usaha lokal yang berkelanjutan.

Kepala Desa Pagak menyambut baik inisiatif ini dan berharap kerjasama antara mahasiswa PMM Kelompok 58 Gelombang 4 UMM dan Karang Taruna dapat terus berlanjut. "Program ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam hal pemberdayaan pemuda dan pengurangan limbah. Kami berharap inovasi seperti ini dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain," katanya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang secara rutin dilakukan oleh mahasiswa PMM Kelompok 58 Gelombang 4  UMM. Dengan semangat kepedulian dan inovasi, mereka terus berupaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal pemberdayaan dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update