Notification

×

Iklan


Iklan




Waspada! Modus Baru Komplotan Maling di Malang Obok-obok Rumah Warga, Ngaku Petugas Pemerintah

Selasa, 05 Maret 2024 | 10:53 WIB Last Updated 2024-03-10T16:15:01Z
Tangkapan layar rekaman CCTV kompolatan maling mengaku petugas pemerintah saat satroni rumah warga di Kota Malang. (Mt/Istimewa)

Malang Kota, KilasMalang.com -- Waspada modus baru komplotan maling. Komplotan pencuri itu beraksi di siang bolong. Tak tanggung-tanggung, komplotan pencuri itu beraksi saat rumah ada penghuninya. Bahkan, komplotan maling itu terang-terangan menemui penghuni rumah dengan mengajak ngbrol seolah-olah seperti tamu.

Aksi komplotan maling itu terjadi di Kota Malang. Mereka berjumlah 4 orang saat melancarkan aksinya.

Modusnya, mereka mengaku sebagai petugas pemerintah. Mereka bertamu di rumah warga yang berada di Jalan Mergan Musholla, Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Aksi komplotan maling itu terjadi pada Kamis (29/2/2024) kemarin.

Aksi komplotan maling itu terekam kamera pengintai (CCTV) warga. Mereka beraksi sekitar Pukul 09.22 WIB. Tampak dari rekaman CCTV, mereka mengenakan pakaian luaran jas dan kemeja batik.

Beruntungnya, aksi kawanan maling ini berhasil digagalkan oleh pemilik rumahnya.

Dodi, pemilik rumah yang disatroni komplotan pencuri itu mengatakan, saat itu ia sedang tidak di rumah karena sudah berangkat kerja.

“Pada saat kejadian itu saya tidak di rumah karena saya sudah berangkat kerja sekitar jam 8 pagi,” katanya, Minggu (3/3/2024).

Sedangkan di rumahnya, lanjut Dodi, ada kakak dan ibunya. Sementara di lantai atas ada dua anak yang kost di rumah Dodi.

“Saat itu yang di rumah ada ibu sama mbak saya dan diatas ada 2 anak kos,” ucapnya.

Dikatakan Dodi, tidak berselang lama setelah dirinya pergi bekerja, ada 4 orang yang mengendarai 2 sepeda motor datang ke rumahnya. Komplotan tersebut terlihat mengenakan pakaian kemeja dan batik.

“Cerita dari kakak saya yang di rumah, saat itu ada dua orang bilang dari instansi pemerintah masuk ke halaman rumah. Satu orang mengajak ngobrol kakak saya yang ada di taman,” katanya.

Awalnya, beber Dodi, dari komplotan yang berjumlah 4 orang itu, 3 orang masuk ke rumahnya. Sedangkan yang menemui dan mengajak ngobrol kakaknya berjumlah 2 orang. Kakak Dodi tidak tahu kalau satu orang sudah masuk rumah.

“Saat itu mbak saya diajak ngobrol tapi gak jelas, seperti bahas kebersihan ada pimpinannya mau datang ke sini sampai bahas sembako. Saat mbak diajak ngobrol, dia ndak sadar kalau satu orang lagi sudah masuk ke dalam rumah,” bebernya.

Kebetulan setelah komplotan itu masuk ke dalam rumah ada penjual sayur dan bubur yang berhenti di depan rumah Dodi. Seketika kakak Dodi sadar jika ada 1 orang lagi hilang dan mencoba memeriksanya ke dalam rumah.

“Kakak saya sadar, orang kedua yang tadi datang sudah tidak ada. Akhirnya, kakak saya masuk rumah dan kaget berpapasan dengan kedua orang tersebut,” tambahnya.

Lalu, kedua pelaku yang sebelumnya berada di dalam rumah itu langsung bergegas keluar. Sedangkan pelaku yang berada di taman rumah dan mengajak ngobrol kakak Dodi, juga ikut keluar sambil memberikan kode.

“Dua orang yang ketemu mbak saya itu kelihatan panik dan bergegas pergi. Mbak saya yang baru sadar teriak-teriak minta pertolongan tapi komplotan itu sudah kabur duluan menggunakan dua sepeda motor,” katanya.

Usai kejadian tersebut, kakak Dodi memeriksa barang-barang yang ada dirumah dan untungnya tidak ada satupun yang hilang. Kendati demikian, laci meja rias dan pintu lemari di kamar Dodi terlihat terbuka.

“Sepertinya baru sempat masuk ke kamar saya saja, buka-buka tapi tidak mendapatkan apa-apa dan terus keburu ketahuan, akhirnya mereka melarikan diri. Mereka beraksi memang cepet sekali, cuma sekitar sepuluh menitan,” ungkapnya.

Usai kejadian, Dodi langsung meminta rekaman CCTV kepada tetangganya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, petugas kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.

“Saat ini kami sedang melakukan pendalaman dan menindaklanjuti kejadian tersebut,” ujarnya. (Mt)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update