KilasMalang.com--- Seperti biasa perjalanan menggunakan motor itu menempuh waktu 9 jam, dengan kecepatan rata-rata 80-100 km/jam. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 wib, tepat saat matahari diatas kepala. Panas tentu saja tapi sudah hal biasa bagiku, karena perjalanan itu adalah "perjalanan ekonomi" aku menyebutnya, jalan mencari nafkah keluarga.
Sudah lebih 5 tahun berlalu honda beat putih itu ku gunakan, hujan panas terjang saja, tak masalah tak ada kendala meski 400 KM lebih menuju Semarang. Jalur tengah kupilih karena mungkin terbiasa dan tak terlalu padat. Saat itu beberapa minggu usai lebaran, masih banyak kendaran berstatus arus balik.
Beberapa jam berlalu hingga kutemui pilar besar semacam tugu penanda perbatasan provinsi. Jelang malam aku sampai Jawa Tengah, saat itulah saat dimana tubuh yang belum berusia kepala 4, yang tadinya kuat tak terasa capai menjadi lemah, sakit dibagian perut seperti tertusuk besi tembus melalui tulang pinggang ku.
Kota Sragen hanya kurang 30 menit lagi, akan tetapi badan terasa tak berdaya dengan sakit yang denyutannya semakin rapat. Motor Beat putih, kawan baikku itu kusandarkan di sebuah pelataran parkir masjid. Dengan lunglai pilar masjid menjadi sandaran, tak ada karpet atau alas tikar di situ. Tubuhku menggigil ketika menempel lantai dingin, rasa sakit semakin menjadi-jadi. Di barengi mual rasa ingin muntah kupikir itu masuk angin, tapi kok terasa berbeda.
Semakin larut tubuhku menggulung menahan tajamnya benda yang mengiris perut, hingga waktu berlalu tak terasa subuh menjelang. Dibarengi suara adzan subuh rasa itu berkurang perlahan, dan saat nya melanjutkan kembali apa yang menjadi tujuan perjalanku semula.
Kisah singkat ini mungkin sebagai prolog dari perkenalanku dengan daun Kejibeling. Daun yang sangat banyak manfaatnya. Ramuannya membantu menyembuhkan kencing batu yang bersemayam diantara saluran kencing. Penyakit laki-laki kata dokter yang memeriksaku bisa dioperasi setelah hasil USG keluar.
Akan tetapi dengan konsumsi rutin 3 kali sehari selama 2 minggu, hancurlah batu-batu kecil yang seandainya emas mungkin bisa dihargai di toko emas pojok pasar besar.
Daun keji beling atau yang dikenal dengan nama ilmiah Strobilanthes Crispus merupakan daun yang mudah dijumpai di Indonesia. Daun ini umumnya dijadikan sebagai pembatas kebun atau pagar untuk rumah. Namun, tak hanya menarik untuk dijadikan sebagai hiasan, daun keji beling ini juga diduga kuat memiliki berbagai manfaat kesehatan untuk tubuh.
1. Membantu mengatasi kencing batu
Manfaat daun keji beling yang diyakini dapat diperoleh adalah membantu mengatasi kencing batu atau batu kandung kemih. Daun ini dapat diolah dengan dua cara untuk mendapatkan manfaatnya.
Salah satu caranya adalah dengan merebus delapan lembar daun tersebut yang sudah dicuci dan dipotong, dengan tiga gelas air. Rebuslah daun hingga tersisa dua seperempat gelas, kemudian, dinginkan airnya. Selanjutnya, saring airnya, lalu minum airnya (tiga perempat gelas) dengan madu, sebanyak tiga kali sehari.
2. Mencegah radikal bebas
Manfaat selanjutnya dari daun keji beling untuk kesehatan adalah mencegah radikal bebas. Sebab, daun ini juga mengandung polifenol, alkaloid, flavonoid, hingga tanin.
Nah, beberapa senyawa tersebut diketahui efektif dalam mencegah paparan radikal bebas berlebih pada tubuh. Radikal bebas sendiri merupakan pemicu dari beberapa kondisi atau penyakit serius. Contohnya seperti penurunan penglihatan, penuaan dini, hingga penyakit jantung.
3. Membantu mengatasi diabetes melitus
Perlu diketahui bahwa diabetes melitus adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Selain itu, penyakit ini juga disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Sebagai penyakit yang bersifat kronis, diabetes melitus tentunya harus segera diobati, agar tidak mengancam keselamatan jiwa pengidapnya.
Nah, daun keji beling dikabarkan dapat membantu mengatasi diabetes melitus. Pasalnya, studi yang dipublikasikan pada 2015 silam, menunjukkan hasil menarik.
Studi yang dilakukan pada tikus tersebut menjelaskan bahwa ekstrak daun keji beling dengan dosis 50 miligram/kilogram berat badan, 100 miligram/kilogram berat badan, dan 150 miligram/kilogram berat badan, dapat menurunkan kadar glukosa darah.
4. Membantu mengobati wasir
Wasir atau hemoroid merupakan kondisi pembengkakan pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Tanpa penanganan yang tepat, gangguan kesehatan ini dapat menghambat aktivitas pengidapnya. Nah, daun ini juga dikabarkan dapat membantu mengobati wasir.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara merebus sembilan lembar daun keji beling, yang sudah dicuci dan dipotong. Rebus daun tersebut dengan tiga gelas air hingga tersisa setengah gelas. Setelahnya, tunggu hingga airnya dingin, lalu saring dan tambahkan madu. Ramuan ini dapat diminum dua kali sehari, dengan kuantitas tiga perempat gelas, setiap minum.
Itulah beberapa manfaat daun keji beling bagi kesehatan yang jarang diketahui. Hal yang perlu digaris bawahi, beberapa manfaat tersebut belum diujikan pada manusia. Karena itu, jika ingin mencobanya, pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
penulis : nanang setyawan
artikel halodoc