Notification

×

Iklan


Iklan




Naturalisasi Membunuh Kesempatan Pemain Muda

Kamis, 15 Juni 2023 | 12:22 WIB Last Updated 2024-03-04T06:31:17Z

KilasMalang.com -- Baru baru ini, Shin Tae-Yong memanggil 4 pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia untuk melawan Argentina. Ada beberapa nama yang dipanggil mereka adalah Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivan Jenner, dan Rafael Struick.

Untuk nama Ivan Jenner dan Rafael Struick baru-baru ini resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI), keduanya sudah melakukan sumpah kewarganegaraan di Kanwil Kemenkumham Dki Jakarta, Cawang, Senin (22/5/2023).

Ivan Jenner dan Rafael Struick sebelumnya diproyeksikan untuk memperkuat timnas U-20 Indonesia di Piala Dunia U-20 2023.

Akan tetapi, Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia usai status tuan rumah Indonesia dicabut oleh FIFA.

Pada FIFA Matchday Juni 2023, timnas Indonesia akan melakoni dua pertandingan. Pertama timnas Indonesia akan bertanding melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur dan kedua melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Berbicara tentang kurangnya kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia berkaitan dengan banyaknya pemain luar yang di naturalisasi.

Seharusnya PSSI menigkatkan kualitas pemain di Indonesia dengan cara abroad pemain lokal ke luar negeri, yang bertujuan untuk meningkatkan skill individu para pemain.

Sehingga pemain lokal memiliki pengalaman yang lebih baik dalam melakukan pola permainan dan Indonesia tidak perlu mengambil pemain dari luar negeri lagi, karena pemain yang sudah dibina di luar negeri bisa memposisikan diri menjadi tolak ukur bagi para pemain lokalnya.

Sebaiknya PSSI melakukan pencarian pemain lokal yang berpotensi lebih dalam lagi hingga ke daerah plosok, agar ada kesempatan bagi anak yang ingin membela Indonesia. Mungkin ada beberapa faktor kendala bagi anak plosok sehingga tidak dilirik oleh PSSI.

FIFA Matchday kali ini bukan mencari kemenangan semata, sulit juga berharap ini akan memperbaiki peringkat FIFA kita. Tapi pengalaman bertanding yang perlu diutamakan terutama pemain-pemain lokal kita.

Timnas adalah alat perjuangan, kita butuh pemain-pemain yang berjuang sampai darah penghabisan demi merah putih, apakah pemain naturalisasi melakukan itu? Itu tanda tanya besar bagi kita para penikmat bola.

Okelah kalau dikatakan ada yang memang sudah berjuang demi merah putih, tapi penambahan pemain lainnya sampai berjumlah 4 orang tentu menutup kesempatan pemain lokal kita.

Padahal pemain lokal kita sudah menunjukan kemampuan di usia 23 ketika menjuarai Sea Games kemarin, Saya harap ini bisa menjadi perhatian dari Shin Tae-Yong maupun PSSI.

PSSI harus benar-benar dibubarkan untuk menciptakan ekosistem sepak bola Indonesia yang lebih baik dan meningkatkan performa timnas.

Seharusnya PSSI mengadakan pertemuan tim untuk menciptakan liga yang lebih baik dan tim nasional yang besar.

Bongkar total bukan berarti menyalahkan siapa pun di PSSI, tapi organisasi induk sepak bola butuh reformasi total.

Bagaimana bisa punya timnas bagus tapi fasilitas lapangan dan latihannya tidak maksimal? Persaingan pemain muda kurang maksimal, terlalu banyak naturalisasi.

Jika sebuah klub memiliki banyak pemain naturalisasi, maka akan terjadi kekurangan pemain muda. Karena klub merupakan wadah pemain muda, PSSI sebenarnya bisa meliriknya.

Naturalisasi yang ada di sepak bola menurut saya harus menjadi bagian solusi untuk tim nasional, bukan jalan singkat klub-klub mencari prestasi.

Kita tidak boleh menutup mata kita ketika ada klub-klub sepak bola yang pemain asing dan naturalisasinya mendominasi daripada klub tersebut.

Yang dulunya naturalisasi hanya klub melobi pemerintah dan disetujui oleh DPR, ke depannya kita ingin memperbaiki proses naturalisasi itu oleh PSSI, untuk kepentingan nasional.

Kalaupun main di klub boleh saja, tetapi bukannya sekarang kita dibanjiri sepak bola kita semua dengan pemain naturalisasi. Ini bukan salah dan benar, ini soal pilihan.

Kalaupun ada naturalisasi musti standarnya tinggi dan harus ada teken kontrak bahwa dia siap memperkuat Timnas. Kalau enggak buat apa?

Lebih baik kita beri kesempatan anak-anak muda Indonesia. Semoga kedepannya PSSI hanya akan melakukan naturalisasi pemain yang siap membela Indonesia secara mati-matian dan menguntungkan Timnas Indonesia jika perlu dilakukan seleksi yang sangat ketat.

Biodata Penulis
Nama: Galih Permana Agung
Universitas Muhammadiyah Malang
Prodi: Ilmu Pemerintahan angkatan 2022

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update