Pendakwah Gus Miftah mengaku tak masalah dihujat sebagai orang kafir karena menghadiri peresmian Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjarigan, Jakarta.
Ia lantas mengungkap hukum masuk gereja.
"Terimakasih sudah menghujat saya, yang mengatakan saya kafir, sesat, bangsat, dan lain lain, kalian luar biasa.
Bisa jadi anda benar saya salah, atau sebaliknya," kata Gus Miftah, Selasa (4/5/2021).
Gus Miftah mengatakan bahwa orang kafir yang sudah 70 tahun bisa saja dibakar kekafirannya hanya karena sekali membaca syahadat dan tahlil.
Ia pun bersyukur masih bisa tahlilan hingga saat ini.
"Orang yang niat belajar dimanapun bisa dapat pelajaran, tapi orang yang tidak niat belajar sedang belajarpun tidak akan mendapatkan pelajaran," sambungnya.
Ia pun menegaskan bawa kehadirannya di gereja masih dalam batas wajar.
Pasalanya, ia beralasan datang untuk meresmikan gereja bukan untuk memberi ceramah keagamaan.
"Dicatat, dalam rangka peresmian, bukan dalam rangka peribadatan," ujarnya.
"Orang seperti saya yang kebetulan dikasih Allah, jadi orang yang membimbing ratusan orang jadi mualaf. Hanya karena video dituduh kafir," lanjutnya.
Diketahui, dalam video yang beredar terlihat Gus Miftah memberikan nasehat berupa untaian kalimat yang menyejukan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjarigan, Jakarta.
Gegara hal tersebut, Gus Miftah disebut kafir oleh banyak orang.