Notification

×

Iklan


Iklan




Yuk Jual Emas, Mumpung Harga Emas lagi Naik dan Dolar Menurun

Kamis, 24 Desember 2020 | 09:51 WIB Last Updated 2024-03-04T05:14:18Z


Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi), bangkit dari penurunan tiga hari berturut-turut karena dolar AS yang lebih lemah dan data ekonomi negatif, sementara investor tetap berharap atas paket stimulus AS bahkan setelah Presiden AS Donald Trump mengancam untuk tidak menandatangani rancangan undang-undang bantuan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, naik USD7,8 atau 0,42% menjadi ditutup pada USD1.878,10 per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (22/12/2020), emas berjangka merosot USD12,50 atau 0,66% menjadi USD1.870,30.

Emas berjangka jatuh USD6,10 atau 0,32% menjadi USD1.882,80 pada Senin (21/12/2020), setelah turun USD1,5 atau 0,08% menjadi USD1.888,90 pada Jumat (18/12/2020) dan melambung USD31,3 atau 1,68% menjadi USD1.890,40 pada Kamis (17/12/2020).

"Data ekonomi hanya memperkuat keyakinan bahwa ekonomi sedang melambat dan itu akan membantu negosiasi dengan stimulus. Sangat mungkin bahwa beberapa jenis kesepakatan stimulus masih akan dilakukan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA seperti dilansir Antara, Jakarta, Kamis (24/12/2020).

"Dolar yang sedikit lebih lemah telah memberikan pergerakan lebih tinggi untuk emas," kata Moya, menambahkan kesepakatan stimulus dan perkembangan positif di front Brexit diperlukan untuk lebih memperkuat kasus bullish emas.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa belanja konsumen turun 0,4 persen pada November setelah naik 0,3 persen pada Oktober, penurunan pertama dalam dalam tujuh bulan. Analis pasar berpendapat bahwa ini merupakan tanda yang mengkhawatirkan bagi ekonomi AS.

Departemen Perdagangan lebih lanjut melaporkan bahwa pendapatan pribadi AS merosot 1,1 persen pada November. Kemerosotan yang jauh lebih dari yang diharapkan.

Meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain, indeks dolar turun 0,3 persen, sementara investor memperkirakan penurunan lebih lanjut pada 2021.

Trump pada Selasa (22/12/2020) mengancam untuk tidak menandatangani RUU bantuan virus corona senilai 892 miliar dolar AS, yang dipandang sebagai penyelamat bagi ekonomi negara yang dilanda pandemi, dengan mengatakan jumlah bantuan langsung tunai harus ditingkatkan.

"Bahkan jika Donald Trump menolak untuk menandatangani RUU tersebut, secara luas diharapkan bahwa Biden akan meloloskannya dan oleh karena itu kami tidak melihat penurunan apapun pada emas saat ini," kata analis Natixis, Bernard Dahdah.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran tetap tinggi tetapi membukukan penurunan tak terduga minggu lalu.

Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat lebih dari 23 persen tahun ini, mendapatkan keuntungan dari stimulus besar-besaran dilepaskan secara global.

Tanda bahaya tentang varian baru virus corona yang sangat menular telah memicu gelombang larangan perjalanan, menyoroti kekhawatiran atas pemulihan ekonomi setelah pandemi.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 38,6 sen atau 1,51 persen menjadi ditutup pada 25,921 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 7,7 dolar AS atau 0,76 persen menjadi menetap di 1.017,1 dolar AS per ounce.

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update